Fenomena alam langka akan terjadi dan bakal menghiasi langit Bumi pada 27 September 2015 atau Minggu malam ini. Gerhana Bulan Supermoon (Bulan merah darah), kembali menampakkan keindahannya setelah 18 tahun tidak terjadi. Pemandangan ini tentunya bakal dinantikan miliaran umat manusia di dunia.
Fenomena yang termasuk langka tersebut terakhir dilihat pada 1982, lalu 1997, sekarang 2015 dan fenomena selanjutnya akan terjadi pada 2033, yang merupakan hasil dari peristiwa trifecta.
Dr. David Wolf, mantan Astronomi NASA, mengatakan Bulan berada pada tahap yang paling penuh dan akan berada dekat dengan lokasi Bumi, yang menjadikannya supermoon. Gerhana Bulan supermoon ini akan memiliki 14 persen lebih besar dan 33 persen lebih terang dari bulan purnama pada umumnya.
Selanjutnya, manusia akan menyaksikan gerhana Bulan, di mana Bumi akan berbaris tepat antara Matahari dan Bulan, sehingga menyebabkan Bulan benar-benar jatuh dalam bayangan Bumi. Kemudian, karena sebagian dari cahaya dibiaskan atmosfer Bumi, maka Bulan akan menampakkan rona merah.
Sebagaiamana dilaporkan Digital Trends, Minggu (27/9/2015), keindahan Gerhana Bulan total supermoon langka ini akan terjadi pada Minggu sekira pukul 19.00 hingga Senin (28 September 2015), pukul 00.27 detik (semua waktu timur). Setelah melewati waktu tersebut, Bulan perlahan akan keluar dari bayangan Bumi.
Fenomena luar angkasa ini dilaporkan bisa dinikmati oleh sekira 3 miliar dari penghuni Bumi, dengan sekira 1 miliar orang di belahan Bumi Barat, 1,5 miliar orang di seluruh Eropa dan Afrika, dan sekira setengah miliar orang di bagian Barat Asia, mampu menyaksikan fenomena langka tersebut. Meski begitu, cuaca memiliki andil untuk menyaksikan fenomena langka tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar